Rabu, 12 Oktober 2011

4 Fase Perkembangan Blog yang Perlu Anda Ketahui

Anda telah membuat blog, mengupdatenya, dan memonetisasinya dengan beragam program. Anda kecewa karena upaya-upaya tersebut tidak juga menghasilkan uang sesuai harapan sehingga Anda tidak semangat lagi untuk ngeblog.

Ujung-ujungnya Anda juga beranggapan bahwa menghasilkan uang banyak dari blog adalah hal yang sama sekali sukar diwujudkan.

Anda tidak sendiri. Banyak blogger lain yang mengalami kondisi seperti itu.

Apa solusinya?

Solusinya adalah dengan memahami bahwa mengembangkan blog hingga menjadi “mesin uang” merupakan perjalanan panjang yang memerlukan upaya dan waktu.

Dari beberapa referensi yang saya baca, perjalanan panjang ini dibagi menjadi 4 fase:

1. Fase Pendirian

Fokus pada fase ini adalah pembuatan konten bermanfaat (berkualitas) dan setup blog. Selain kualitas, kuantitas konten juga merupakan faktor penting. Range jumlahnya 50-100 postingan.

Adapun setup blog adalah instal plugin yang dibutuhkan, mendesain tampilan blog yang menarik, dan melakukan search engine optimization (SEO).

Fase pendirian ini membutuhkan waktu 3-6 bulan. Banyak blogger yang gagal pada tahap ini karena fokus dan sibuk memonetisasi blog, bukan pada konten.

2. Fase Pertumbuhan Trafik

Fase ini ditandai dengan meningkatnya trafik, komentar, pelanggan RSS, dan sudah mulai memperoleh penghasilan. Fokus utama dari fase ini tetap menulis konten bermanfaat dan ditambah memperoleh backlink berkualitas.

Dalam pandangan saya, cara paling baik memperoleh backlink berkualitas adalah dengan menjadi blogger tamu di blog-blog terkenal dan atau tulisan Anda dibacklink oleh blog-blog lain.

Memang perlu energi dan waktu untuk mencapai kedua hal ini, namun yakinlah bahwa energi dan waktu Anda akan terbayar di kemudian hari.

Banyak blogger yang salah kaprah dalam mencari backlink antara lain mendaftarkan postingannya ke direktori, berkomentar di ratusan blog do follow, dan sebagainya. Saya yakin Google memiliki mesin canggih sehingga mereka bisa membedakan mana backlik berkualitas (yang diperoleh dengan kerja keras) dan backlink yang kualitasnya kurang.

Terlepas dari itu, fase pertumbuhan trafik merupakan proses panjang yang bisa memakan waktu 6-12 bulan. Selain itu, pertumbuhan trafik bisa juga lambat, namun lama-lama meningkat secara konsisten.

Tips untuk fase ini:

3. Fase Kematangan dan Monetisasi

Fase ini ditandai dengan trafik yang tinggi dengan upaya yang tidak sekeras fase pertumbuhan blog. Selain itu, pelanggan RSS juga mencapai ribuan dan banyak menerima kiriman postingan blogger tamu.

Karena trafik dan pelanggan yang banyak, upaya memonetisasi blog akan lebih mudah. Pemilik blog tinggal membuat deal dengan para pemasang iklan, optimasi PPC, optimasi afiliasi, dan bahkan menjual produk atau jasa sendiri.

Fase ini memerlukan waktu: 6-12 bulan.

4. Fase Pemeliharaan

Fase pemeliharaan (maintenance) merupakan fase yang sangat meanarik dan mengasyikkan. Sebagai gambaran, blogger-blogger yang sudah mencapai fase ini adalah Darren Rowse (Problogger), John Chow, Yaro Starak, Daniel Scocco, Agus Ramdhani, Nurudin Jauhari, Kang Rohman, dan sebagainya.

Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

AWAL INTERNET DI INDONESIA
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Sejarah Komputer Generasi Pertama

Berikut ini Sejarah Komputer Generasi Pertama:

Pada waktu Perang Dunia Kedua, negara-negara yang ikut dalam perang tersebut terus berusaha untuk mengembangkan komputer yang akan digunakan untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Karena hal ini, maka adanya peningkatan pendanaan dari negara untuk mempercepat pengembangan komputer serta kemajuan teknik komputer.

Dan pada tahun 1941, seorang insinyur jerman – Konrad Zuse berhasil membangun sebuah komputer Z3 yang digunakan untuk mendesain pesawat terbang dan juga peluru kendali.

sejarahkomputer Sejarah Komputer Generasi Pertama

Dilain pihak, pihal sekutu juga membuat kemajuan dalam hal pengembangan kekuatan komputer. Dan pihak Inggris pada tahun 1943 telah menyelesaikan komputer yang digunakan untuk memecahkan kode rahasia yang diberi nama Colossus, untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan militer Jerman. Dan dampak dari pembuatan Colussus ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan industri komputer dikarenakan beberapa alasan yaitu:

  • Colossus bukan merupakan komputer general (serba guna), hanya digunakan untuk memecahkan kode rahasia saja.
  • Dan keberadaan komputer ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.

Disamping itu, ada usaha lain yang dilakukan pihak Amerika Serikat pada waktu itu dan berhasil mencapai kemajuan lainnnya, yaitu seorang insinyur Harvard – Howard H.Aiken (1900-1973) yang bekerja dengan IBM berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Lalu perkembangan komputer lain pada masa itu adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania . Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW.

Komputer tersebut dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.

Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuh memori untuk menampung baik program ataupun data.

Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur Von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.

Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.

Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.